TENTANG BIOS
Bios merupakan singkatan dari Basic Input
Output System. Bios merupakan sebuah program atau software antarmuka tingkat
rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras yang
terpasang pada komputer.
Bios disimpan atau ditanamkan di ROM ( read
only memory ).
Setiap Motherboard memiliki yang namanya
Bios, dan bila bios ini rusak maka kemungkinan besar motherboard tidak dapat
digunakan kembali ( kecuali bios di install ulang atau di upgrade ). Karena
Bios ditanamkan di ROM, maka kemungkinan kita hanya bisa merubah pengaturan
yang telah ada, misalkan kita merubah besarnya memory yang digunakan untuk VGA
yang berjenis onboard, atau mengubah waktu dan tanggal, serta mengubah
settingan dasar lainnya. Namun yang paling sering dirubah dan perlu diketahui
yaitu merubah urutan booting, dan mengecek ada tidaknya suatu komponen komputer
yang kita pasang. Misalkan kita memasang harddisk di komputer kita, namun
setelah kita cek dibios tidak ada harddisk maka kemungkinan harddisk tidak
terpasang dengan benar, jadi bios ini sangat penting peranannya bagi jalannya
sistem komputer.
Ada berbagai macam merek Bios, tergantung
motherboard yang kita pakai . Yang terkenal yaitu, AMI BIOS, Phoenix BIOS, dll.
Jika anda akan merubah settingan bios, anda
dapat melakukannya pada saat proses booting (menyalakan komputer), setiap Bios
memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu biosnya, yang paling umum
adalah menekan tombol del atau alt+f4. Lihat saja petunjuk yang keluar dilayar
monitor pertama kali komputer dinyalakan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem
operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting
dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin
yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan
versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau
“IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Fungsi Bios :
- Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
- Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
- Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Jenis BIOS yang saat ini sangat banyak
digunakan adalah:
- AWARD BIOS
- AMI BIOS
- Phoenix BIOS
Untuk masuk pada menu BIOS ada berbagai macam
cara tergantung dari BIOS yang anda gunakan. Untuk Award dan Ami umumnya
menggunakan tombol Delete, F2, atau F10 pada saat pertama kali komputer di
nyalakan.
Standard CMOS setup screen termasuk parameter
operasi dasar yang perlu untuk di-set agar system bekerja dg baik.
Date
Disini anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock (mm:dd:yy) atau (bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang dapat dilakukan untuk menghindari aktifnya suatu virus pada tanggal tertentu.
Disini anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock (mm:dd:yy) atau (bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang dapat dilakukan untuk menghindari aktifnya suatu virus pada tanggal tertentu.
Time
Digunakan untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time clock yang salah penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Rumus untuk memasukkan tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).
Digunakan untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time clock yang salah penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Rumus untuk memasukkan tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).
Harddisk
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, secondary master, secondary slave. Kolom “type” digunakan untuk menentukan parameter harddisk. BIOS sudah mempunyai 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada harddisk yang terpasang. “Auto” berarti membuat BIOS melakukan autodeteksi ketika proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual.
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, secondary master, secondary slave. Kolom “type” digunakan untuk menentukan parameter harddisk. BIOS sudah mempunyai 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada harddisk yang terpasang. “Auto” berarti membuat BIOS melakukan autodeteksi ketika proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual.
Drive A, drive B
Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda gunakan. Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran yang tersedia adalah 3,5” dan 5,25” sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1,2M sampai 2.88M. Pilihlah “none” jika tidak ada drive yang terpasang.
Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda gunakan. Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran yang tersedia adalah 3,5” dan 5,25” sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1,2M sampai 2.88M. Pilihlah “none” jika tidak ada drive yang terpasang.
Video
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi tinggi pilih “EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi tinggi pilih “EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
Halt on
Menentukan apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all errors” merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC anda berhenti jika terjadi kesalahan disegala komponen. Pilihan “All, But Keyboard” akan mengabaikan kesalahan akibat keyboard. Pilihan yang lain adalah “No Errors”, ”All, But Disk”, ”All, But Disk/Key”.
Menentukan apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all errors” merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC anda berhenti jika terjadi kesalahan disegala komponen. Pilihan “All, But Keyboard” akan mengabaikan kesalahan akibat keyboard. Pilihan yang lain adalah “No Errors”, ”All, But Disk”, ”All, But Disk/Key”.
Memory
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC anda. Base memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada bagian “Total Memory”.
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC anda. Base memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada bagian “Total Memory”.
[ITEM-ITEM Konfigurasi BIOS]
>>BIOS Feature Setup<<
Virus Warning
Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan “Disabled” digunakan untuk mencegah terjadinya virus pada saat ketika melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled” ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk mode teks.
Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan “Disabled” digunakan untuk mencegah terjadinya virus pada saat ketika melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled” ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk mode teks.
CPU Internal Cache
Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
External Cache
Digunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.
Digunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.
Quick Power On Self Test
Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer cold boot.
Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer cold boot.
Boot Sequence
Digunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”
Digunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”
Swap Floppy Device
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi “Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi “Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
Boot Up Floppy Seek
Apabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled” untuk mempercepat booting.
Apabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled” untuk mempercepat booting.
Floppy Disk Access Control
Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan “Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.
Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan “Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.
Boot Up Numlock status
Apabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Apabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Boot Up System Speed
Menentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah “high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.
Menentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah “high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.
Gate A20 Option
Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan “Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan “Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Typematic Rate Setting
Apabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan Typematic Delay (msec).
Apabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan Typematic Delay (msec).
Security Option
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan menyebabkan password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan sistem akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan menyebabkan password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan sistem akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
PS/2 Mouse Function Control
Apabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2 Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka tidak akan dilakukkan pengecekan.
Apabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2 Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka tidak akan dilakukkan pengecekan.
PCI/VGA Palette Snoop
Pilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.
Pilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.
OS Selector for DRAM > 64 MB
Jika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.
Jika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.
System/Video BIOS Shadow
Pada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.
Pada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.
HDD S.M.A.R.T Capability
Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan dari Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.
Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan dari Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.
>>Chipset Feature Setup<<
DRAM Speed Selection
Di sini akan ditentukan kecepatan dari memory
yang dipergunakan untuk FPM (Fast page Mode) dan EDO DRAM (Extended
Data-Out). Waktu yang biasa digunakan adalah “60ns” dan “70ns”.
System/Video BIOS Cacheable
Jika dibuat “Enabled” maka BIOS yang telah
dishadow ke RAM dapat di chace-memory. Pilihan “Enabled” akan meningkatkan
kecepatan system.
8/16 Bit I/O Recovery Time
Di sini anda dapat mengatur beberapa banyak
siklus yang digunakan untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan
melalui Bus ISA.
Power Management
Disini anda dapat mematikan (“Disabled”) atau
menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika anda aktifkan anda
dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah diberikan , yaitu : “Max Saving”
dan “Min Saving” sedangkan pilihan “User Define” digunakan untuk melakukan
konfigurasi Power Management secara manual dengan mengubah beberapa pilihan
lain.
PM Control by APM
Apabila anda menggunakan sebuah sistem
operasi yang disertai dengan Advanced Power management seperti Windows 95.
Video Off Method
Disini tersedia bermacam-macam setting
bagaiman monitor harus dimatikan. Pada pilihan “Blank Screen” hanya akan
dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan “VH-Sync+Blank” akan turut
mematikan signal-signal sinkronisasi. Pilihan “DPMS Support” menentukan bahwa
display adapter dam monitor diarahkan pada VESA Display Power Management
Signaling.
Modem use IRQ
Disini dapat ditentukan IRQ yang digunakan
oleh modem yang ada. Jika IRQ ini aktif akan “membangunkan” PC untuk menerima
faksmili atau kiriman data.
Doze/Stand By/Suspend Mode
Setting ini digunakan untuk mengatur lamanya
waktu yang diberikan bagi PC dalam keadaan aktif sebelum memasuki mode-mode
yang ada. Pada mode Doze hanya processor dan harddisk yang dimatikan, mode
Stand By mematikan harddisk dan monitor sedangkan mode Suspend akan mematikan
semua komponen.
HDD Power Down
Menentukan berapa lama yang diberikan bagi
harddisk untuk tidak bekerja sebelum dimatikan oleh BIOS secara software.
Beberapa harddisk lama mengalami masalah jika bagian ini diaktifkan karena
setelah “tidur” harddisk tersebut tidak bisa bangun secara software.
Wake Up Event in Doze &
Standby
Berisi daftar IRQ yang dapat membangunkan PC
mode Doze atau StandBy. IRQ-IRQ ini biasanya berhubungan dengan hardware
tertentu, misalnya IRQ 4 untuk mouse, 14 dan 15 untuk hardisk. Dalam
versi-versi BIOS yang lebih baru dikenal dengan istilah Reload Global Timer
Events.
Power Down & Resume
Events
Didalam daftar yang kedua ini semua komponen
ditandai dengan “on” yang akan membangunkan komputer dari dalam suspend mode.
VGA-Active Monitor
Apabila pilihan ini berada pada “Enabled”
maka aktivitas display adapter akan membangunkan sistem ketika berada dalam
mode Stand by
CPU Fan Off in Suspend
Apabila diposisikan pada ”Enabled” maka BIOS
akan mematikan kipas prosesor ketika berada pada mode suspend. Tapi kipas
prosesor yang digunakan harus mengambil power dari konektor khusus di mother
board dan tidak langsung dari konektor power supply.
Resume by Ring
Apabila pilihan ini berada pada posisi
“Enabled” dan saluran ring-indicator dari interface serial menunjukkan adanya
panggilan masuk pada modem, maka PC akan dibangunkan dari dalam mode
penghematan energi.
IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break
Suspend.
Jika anda memposisikan setting ini pada
“Enabled” , maka real time clock dapat membangunkan komputer dari dalam mode
suspend; karena IRQ 8 adalah interrupt dari real time clock (RTC).
>> Integrated Peripherals <<
Block Mode
Apabila dibuat “Enabled” atau “Auto” dan “HDD MAX” maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer ke hardisk.
Apabila dibuat “Enabled” atau “Auto” dan “HDD MAX” maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer ke hardisk.
IDE PIO/UDMA
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan.
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan.
MODE PIO
Digunakan untuk menentukan seberapa besar seberapa cepat data di transfer dari dan ke hardisk.
Digunakan untuk menentukan seberapa besar seberapa cepat data di transfer dari dan ke hardisk.
Mode DMA
DMA adalah singkatan dari Direct Memory Accsess berarti data ditransfer langsung antara harddisk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU.
DMA adalah singkatan dari Direct Memory Accsess berarti data ditransfer langsung antara harddisk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU.
PCI Slot IDE Second Chanel
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau dimatikan “Disabled”.
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau dimatikan “Disabled”.
On-Chip Primary/Secondary
PCI IDE
On-chip Primary/Secondary PCI IDE digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari Onboard-IDE-Contoller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard, yaitu primary channel dan secondary channel. Jika anda buat menjadi “Enabled” maka channel ini akan diaktifkan. Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”.
Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk controller card secara manual pada komputer anda.
On-chip Primary/Secondary PCI IDE digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari Onboard-IDE-Contoller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard, yaitu primary channel dan secondary channel. Jika anda buat menjadi “Enabled” maka channel ini akan diaktifkan. Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”.
Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk controller card secara manual pada komputer anda.
Onboard PCI SCSI Chip
Jika motherboard anda memiliki Onboard SCSI Controler maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI Controler yang ada pada mother board anda.
USB Controller
Pada mother board yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS Setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan USB Controller sedangkan pilihan “Disabled” akan mematikannya.
Jika motherboard anda memiliki Onboard SCSI Controler maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI Controler yang ada pada mother board anda.
USB Controller
Pada mother board yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS Setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan USB Controller sedangkan pilihan “Disabled” akan mematikannya.
Onboard FDC Controller
Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan OnBoard-Floppy disk-Controller. Resource yang digunakan oleh controller adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika “Disabled” maka sebaliknya.
Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan OnBoard-Floppy disk-Controller. Resource yang digunakan oleh controller adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika “Disabled” maka sebaliknya.
Onboard Serial Port ½
Onboard Serial Port ½ digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yanbg digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dan sebagainya. Ada kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan COM4.
Onboard Serial Port ½ digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yanbg digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dan sebagainya. Ada kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan COM4.
UART2 Mode
UART2 mode digunakan untuk konfiguarasi serial port yang digunakan untuk komunikasi dengan komponen inframerah. Pilihan “Standard” digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-233-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”, “ASK-IR” digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi inframerah yang terpasang pada serial port PC Anda.
UART2 mode digunakan untuk konfiguarasi serial port yang digunakan untuk komunikasi dengan komponen inframerah. Pilihan “Standard” digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-233-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”, “ASK-IR” digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi inframerah yang terpasang pada serial port PC Anda.
Duplex Mode
Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui inframerah dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, sedangkan pilihan “Half” akan menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui inframerah dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, sedangkan pilihan “Half” akan menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
Onboard Parallel Port
Onboard Parallel port digunakan untuk mengkonfigurasi Onboard Parallel port. Biasanya hanya ada satu channel Paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkab parallel port Anda tidak aktif. Sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “378/IRQ7”, “278/IRQ5”, dan sebagainya.
Onboard Parallel port digunakan untuk mengkonfigurasi Onboard Parallel port. Biasanya hanya ada satu channel Paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkab parallel port Anda tidak aktif. Sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “378/IRQ7”, “278/IRQ5”, dan sebagainya.
Parallel Port Mode
Di sini biasanya tercantum “SPP”, “EPP” dan “ECP” serta bermacam-macam kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
Di sini biasanya tercantum “SPP”, “EPP” dan “ECP” serta bermacam-macam kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
ECP Mode Use DMA
Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk parallel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk parallel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
Parallel Port EPP Type
Menentukan type EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih parallel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada adalah “EPP1.7” dan “EPP1.9” yang lebih baru.
Menentukan type EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih parallel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada adalah “EPP1.7” dan “EPP1.9” yang lebih baru.
>> PNP/PCI Configuration <<
PNP OS Installed
Jika anda memilih “Yes” maka BIOS mengurus
pemberian IRQ, DMA dan I/O hanya pada saat booting.
Resources Controlled By
Disini dengan option “Auto” dan “Manual” anda
dapat memutuskan, apakah pemberian resources harus dilakukan secara otomatis
melalui BIOS atau setidaknya sebagian dilakukan secara manual.
Reset Configuration Data
Digunakan untuk menghapus data PnP yang
tersimpan pada blok ESCD (Extended System Configuration Data) jika anda pilih
“Enabled” maka BIOS akan menghapus data ESCD. Tapi hanya sekali saja, setelah
itu pilihan ini akan diubah menjadi “Disabled” secara otomatis.
PCI IRQ Activated By
PCI IRQ Activated By digunakan untuk
menentukan cara mengaktifkan IRQ pada bus PCI. Pilihan yang ada yaitu “Level”
dan “Edge”
Slot x using INT#
Slot x using INT# menentukan IRQ yang akan
digunakan oleh card yang terpasang pada masing-masing slot PCI. Dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah. Jika ada IRQ yang digunakan oleh card
ISA yang tidak Plug n Play. Jika tidak ada masalah lebih baik tak ada pilihan
“Auto”.
Pengertian BIOS :
BIOS, singkatan dari Basic
Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer
yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin
perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1.Inisialisasi (penyalaan)
serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan
Power On Self Test, POST)
2.Memuat dan menjalankan
sistem operasi
3.Mengatur beberapa
konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4.Membantu sistem operasi
dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS
Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka
komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras
(seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya
dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin
yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali
muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat
pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan
perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader
sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut
“IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti
halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat
diartikan sebagai “kehidupan” dalam tulisan Yunani (Βίος).
Dalam dunia komputer, BIOS(
Basic Input-Output System) adalah suatu kode software yang ditanam di dalam
suatu sistem komputer yang memiliki fungsi utama untuk memberi informasi visual
pada saat komputer dinyalakan, memberi akses ke keyboard dan juga memberi akses
komunikasi secara low-level diantara komponen hardware, seperti untuk meload
sistem operasi dari storage ke RAM. BIOS dapat disebut sebagai miniatur dan
suatu sistem operasi yang dikhususkan untuk komunikasi low-level pada hardware.
BIOS biasanya ditulis dalam bahasa assembly atau mesin yang mana bahasa ini
biasanya spesifik kepada suatu prosesor tertentu. Besarnya ukuran bios yaitu 256KB atau 512KB.
Istilah BIOS ini pertama
kali muncul pada sistem operasi CP/M, sebagian dari dari CP/M diload ketika
saat booting dan berhubungan dengan hardware. (Mesin CP/M biasanya memiliki
boot loader sederhana di dalam ROM). Sebagian besar dari versi DOS memiliki
suatu file yang bernama IBMBIO.COm atau IO.SYS yang bisa dikatakan sebagai
analogi dari BIOS disk pada CP/M.
Bagaimana
BIOS booting?
BIOS menjalankan flash
memory onboard ketika komputer dinyalakan dan dia akan menginisialisasi chipset
dan juga subsistem dari memori. Selanjutnya, dia akan mendekompres dirinya
sendiri dari flash memory tadi untuk kemudian menuju ke memori utama dan mulai
dieksekusi dari sana. Kode PC BIOS biasanya juga berisi semacam diagnosa
untuk memastikan kondisi dari komponen hardware yang sifatnya penting, seperti
misalnya keyboard, disk drive, I/O ports dan lain sebagainya. BIOS memastikan
apakah alat-alat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan diinisialisasi dengan
benar. Hampir semua implementasi BIOS dapat mengeksekusi suatu program setup
melalui CMOS memory. Memori ini menyimpan konfigurasi yang dapat diatur oleh
user (seperti time, date dan juga informasi detail mengenai hardisk dan lain
sebagainya) dan bisa diakses oleh BIOS.
Pada implementasi BIOS yang
modern, seseorang dapat memilih apa yang dibooting pertama kali, seperti CD,
hardisk, floppy disk, flash keydrive dan lain sebagainya. Ini sangat berguna
ketika Anda ingin menginstall suatu sistem operasi atau juga melakukan booting
dari CD-ROM. Bahkan Anda juga bisa melakukan booting dari media USB.
Beberapa sistem BIOS
membolehkan user untuk memilih sistem operasi yang ingin diload (misalnya load
OS lain dari hardisk yang berbeda dalam satu PC), meskipun cara ini sekarang
lebih sering dihandle oleh fase berikutnya atau yang sering dikenal dengan tool
boot loader.
BIOS
sebagai suatu firmware
BIOS terkadang disebut
sebagai firmware karena merupakan bagian integral dari suatu sistem
hardware.Sebelum 1990, BIOS berada dalam chip ROM dan tidak bisa diubah.
Seiring dengan semakin kompleksnya sistem dan juga kebutuhan akan “bisa
diupgrade” maka sekarang BIOS firmware disimpan di dalam EEPROM atau flash
memory device yang dapat dengan mudah diupgrade isinya oleh user. Sementara
itu, kesalahan dalam proses upgrade dari BIOS akan menyebabkan sistem komputer
tidak akan bisa diakses. Untuk mencegah BIOS corruption, maka beberapa
motherboard yang baru memiliki backup BIOS (”Dual BIOS” boards). Meskipun
demikian, banyak BIOS yang memiliki “boot block” dimana bagian ini adalah
bagian dari ROM yang berjalan pada saat pertama kali dan tetap tidak bisa
diupdate. Kode dalam boot block ini akan memastikan sisa BIOS block lainnya
melalui prosedur checksum, hash dan lain sebagainya, sebelum loncat ke block
tersebut. Jika boot block mendeteksi adanya kerusakan atau corruption, maka dia
akan melakukan booting melalui floppy disk sehingga user dapat melakukan flashing
lagi dengan image yang lebih bagus. Beberapa pembuat hardware seringkali
mengeluarkan update BIOS untuk mengupdate dan upgrade produk mereka dan juga
menghilangkan bug yang ada.
Firmware
pada card adapter
Suatu sistem komputer dapat
berisi beberapa chip BIOS. Sebagai tambahan dari boot BIOS yang fungsi utamanya
untuk mengakses komponen fundamental dari komputer, maka plug-in adapter card
seperti SCSI atau USB hardisk adapter atau network card dapat memiliki BIOS
sendiri dan merupakan komplemen atau pengganti dari kode BIOS untuk komponen
tersebut.
Untuk mencari ekspansi ROM
memori yang sudah dimapping selama proses booting, implementasi BIOS dari PC
menscan memori real dari alamat 0xC8000 sampai 0xF0000 dalam batas 2 kilobyte
mencari suatu signature 0×55 0xaa, yang mana diikuti dengan suatu byte yang
mengindikasikan sejumlah 512 byte block dari expansion memory yang menduduki
memori real. BIOS kemudian loncat ke offset setelah size byte, dimana pada
titik tersebut kode dari expansion ROM mengambil alih dan menggunakan service
BIOS untuk memberikan user sebuah configuration interface, meregister interrupt
vector yang digunakan oleh aplikasi setelah booting, atau menampilkan informasi
diagnosa.
Pada sistem UNIX, ada suatu utility dimana Anda dapat melakukan dump terhadap software BIOS firmware.
Pada sistem UNIX, ada suatu utility dimana Anda dapat melakukan dump terhadap software BIOS firmware.
Anda bisa dapatkan pada
alamat http://www.linuks.mine.nu/ree/
Spesifikasi
BIOS boot
Jika expansion ROM ingin
merubah cara dari suatu sistem melakukan booting (misalnya saja boot dari
jaringan atau SCSI adapter dimana BIOS tidak memiliki drivernya), maka dia
dapat menggunakan BIOS Boot Specification (BBS) API untuk meregisterkan
kemampuan tambahannya. Sesaat setelah expansion ROM sudah teregister
menggunakan BBS API, maka pengguna akan dapat memilih berbagai macam pilihan
booting dari user interface BIOS. Hal ini yang menyebabkan mengapa kebanyakan
implementasi BIOS yang compliant dengan BBS, tidak akan membolehkan pengguna untuk
masuk ke dalam BIOS user interface sampai expansion ROM selesai dalam
mengeksekusi dan meregister dirinya sendiri dengan API BBS.
Pengetahuan
Dasar Tentang Bios Cara Kerja dan Fungsinya
Pengetahuan Dasar Tentang Bios Cara Kerja dan
Fungsinya - salam IT Newbie.
Masih kembali lagi dengan kami disini, yang sudah hampir seminggu tidak update
blog karena kesibukan yang sangat luar biasa didunia offline. Tidak ada
henti-hentinya IT Newbie memberikan informasi yang sangat
sederhana yang banyak belum diketahui oleh para newbie dalam dunia IT. Untuk
para master-master juga boleh dibaca sekedar pengetahuan dasar. Pada tutorial
sebelumnya IT Newbie pernah
membahas Permasalahan Beep Code pada Komputerdan 10 Penyebab Blue Screen pada Windows
Tahukah
anda tentang BIOS? Bios merupakan sumber
informasi dan sangat penting disaat kita akan melakukan troubleshooting
komputer. Seperti pada contoh sederhana dimana komputer kita mati total maka
hanya dengan cara mereset BIOS saja
komputer kita dapat kembali nyala seperti sebelum masalah.
BIOS sendiri
merupakan singkatan dari Basic
Input Output System yang merupakan sumber informasi dalam suatu
software dalam komputer yang ditulis dalam bahasa assembly yang
mengatur fungsi dasar hardware (perangkat keras) pada komputer. BIOS tertanam
didalam chip sebuah memory (ROM ataupun Flash Memoryyang
berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor-CMOS) yang
ada terdapat pada mainboard. Pada sebuah baterai yang biasa kita sebut dengan baterai
CMOS yang mempunyai fungsi untuk menjaga agar waktu atau tanggal dan
setingan lainnya yang sebelumnya telah kita set pada BIOS tidak hilang atau
akan kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan yang fungsinya
akan terus berjalan layaknya sebuah jam.
Mengenal Fungsi BIOS
Fungsi utama dari BIOS
yaitu untuk memberikan perintah yang disebut dengan POST (Power On Self Test)
yaitu untuk mengenali setiap perangkat pada sistem komputer seperti VGA,
RAM, Keyboard, Mouse, Hard drive, Optical CD/DVD rom dan yang
terhubung lainnya yang bekerja saat booting.
Cara Kerja Dari BIOS
Seperti yang sobat ketahui
dari penjelasan diatas fungsi utama dari BIOS yaitu melakukan POST. Sedangkan
langkah-langkah atau kerja BIOS adalah dimulai dari proses inisialisasi, dimana
dalam proses ini kita dapat melihat jumlah memory yang terinstal, kapasitas
hardisk, suhu hardisk, kapasitas hardisk, kapasitas RAM dan lain sebagainya.
Kemudian BIOS akan mencari,
dan menampilkan informasi dari VGA card dan kemudian mengecek semua device yang
terhubung dengan komputer tersebut, lalu bisa juga melakukan Pengetesan RAM atau biasa disebut dengan Memory
count up test. Setelah semua device dari komputer sudah dikenali oleh BIOS maka akan mencari lokasi
booting pada sistem windows.
Cara Mengakses BIOS
Untuk sobat yang mempunyai komputer pasti
akan tahu saat booting awal biasanya apabila kita tekan F2 atau DEL maka akan
langsung masuk ke tampilan BIOS (setiap komputer berbeda-beda
saat masuk ke menu BIOS) F2 atau DEL umum biasa digunakan.
Fungsi BIOS adalah
Ia bertindak sebagai satu program yang akan menjalankan beberapa rutin seperti
mengesan dan seterusnya memeriksa aturan hardware dalam komputer anda (seperti
adakah keyboard dan mouse telah dipasang? atau adakah hardware komputer anda
berada dalam keadaan baik dan berfungsi) sebelum memulakan sistem operasi (OS),
contohnya Windows. Dan tugas
memulakan sistem operasi Windows juga sebenarnya dilaksanakan oleh program BIOS ini.
memulakan sistem operasi Windows juga sebenarnya dilaksanakan oleh program BIOS ini.
program BIOS disimpan dalam satu chip ingatan (memory chip) pada
motherboard yang dikenali sebagai Flash Memory, atau Flash BIOS (kerana ia meyimpan program
BIOS). BIOS sebenarnya
bertindak sebagai sebuah program khas yang membolehkan hardware komputer
berinteraksi antara satu sama lain ketika komputer dihidupkan.
Sistem komputer dikawal oleh CPU. Tetapi sebaik sahaja komputer
dihidupkan, CPU perlu menerima arahan (arahan
dalam sistem komputer diberi dalam bentuk program) sebelum dapat melaksanakan tugasnya mengawal sistem dan
berinteraksi dengan hardware. Maka program BIOS lah yang memberikan arahan pertama pada CPU dengan
kata lain, BIOS memberitahu CPU apa yang perlu dilakukan, seperti memeriksa kesemua hardware
dalam sistem berfungsi dengan baik, memeriksa kehadiran keyboard, mouse, serial port, parallel port, USB dan
sebagainya. Program BIOS dilaksanakan (load) secara automatik dari cip Flash BIOSsebaik sahaja suis komputer
dihidupkan.
Program BIOS ditulis dalam satu jenis bahasa yang dikenali sebagai low level programming. Low level programming adalah berbeda dengan bahasa yang digunakan untuk membuat permainan games, virus dan sebagainya seperti C++, Visual Basic dan lain-lain bahasa High Level Programming. Dalam low level programming, pengaturara memberi arahan secara terus kepada sesuatu hardware, seolah-olah berbicara pada hardware untuk melakukan sesuatu tugas. Bahasa yang digunakan BIOS ialah kebiasaanya Assembly Language.
dalam sistem komputer diberi dalam bentuk program) sebelum dapat melaksanakan tugasnya mengawal sistem dan
berinteraksi dengan hardware. Maka program BIOS lah yang memberikan arahan pertama pada CPU dengan
kata lain, BIOS memberitahu CPU apa yang perlu dilakukan, seperti memeriksa kesemua hardware
dalam sistem berfungsi dengan baik, memeriksa kehadiran keyboard, mouse, serial port, parallel port, USB dan
sebagainya. Program BIOS dilaksanakan (load) secara automatik dari cip Flash BIOSsebaik sahaja suis komputer
dihidupkan.
Program BIOS ditulis dalam satu jenis bahasa yang dikenali sebagai low level programming. Low level programming adalah berbeda dengan bahasa yang digunakan untuk membuat permainan games, virus dan sebagainya seperti C++, Visual Basic dan lain-lain bahasa High Level Programming. Dalam low level programming, pengaturara memberi arahan secara terus kepada sesuatu hardware, seolah-olah berbicara pada hardware untuk melakukan sesuatu tugas. Bahasa yang digunakan BIOS ialah kebiasaanya Assembly Language.
Cara Setting Konfigurasi bios agar booting dari Flashdisk atau CD
Artikel kategori komputer tentang cara
setting konfigurasi bios agar bisa booting dari flashdisk ini berhubungan
dengan artikel sebelumnya yang membahas bagaimana cara
membuat flashdisk yang berfungsi sebagai pengganti cd installer windows xp ,
vista ataupun windows seven, flashdisk yang seperti
itu biasanya disebut dengan flashdisk bootable. Agar flashdisk bootable itu
bisa digunakan untuk melakukan installasi komputer, terlebih dulu kamu harus
mengerti bagaimana cara melakukan setting atau konfigurasi pada bios komputer
agar booting dari flashdisk, karena jika tidak diset booting dari flashdisk ya
tentunya flashdisk tersebut tidak berpengaruh pada komputer atau laptop kamu.
Di bawah ini merupakan panduan cara
setting bios agar komputer dapat booting dari flashdisk lengkap
dengan gambar-gambar pendukung agar kamu mudah memahaminya.
Oh iya, sebelum membaca panduannya alangkah
baiknya jika kamu paham dulu apa itu singkatan BIOS dan apa pengertian bios
itu. BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Ouput System, Bios adalah
program mikroprosesor komputer pribadi yang digunakan untuk mendapatkan sistem
komputer dimulai setelah kamu mengaktifkannya (menyalakannya). Fungsi BIOS
antara lain sebagai berikut :
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Cara Setting Konfigurasi bios agar booting
dari Flashdisk atau CD
Untuk masuk ke sistem BIOS caranya cukup
mudah, ketika komputer atau laptop baru dinyalakan langsung saja tekan tombol
keyboard yang khusus untuk masuk ke BIOS, tombol bios ini untuk setiap
manufaktur berbeda beda, antara lain tombol F1, F2, F3, ESC, Del. Namun
yang sering saya jumpai adalah tombol F2 atau DEL. Menekan tombol BIOS
terkadang tidak cukup satu kali, jadi tekan beberapa kali sampai masuk ke
sistem BIOS.
Pada panduan di bawah ini BIOS yang saya
contohkan adalah BIOS dari
Phenonix dan BIOS dari America Megatrends. untuk
masuk Bios Pheonix menggunakan
tombol F2, sedangkan BIOS America
Megatrends menggunakan tombol DEL.
SETING Bios Pheonix
Untuk setting bios Pheonix agar booting dari
flashdisk adalah
sebagai berikut :
1. Setelah tampil halaman utama seperti
gambar di bawah ini, masukan ke halaman Boot dengan cara menekan tombol panah kanan
pada keyboard kamu.
Pada halaman Boot akan tampil seperti gambar
di bawah ini. Perhatikan dan Pilih pada USB HDD, dengan cara menekan
tombol panah bawah pada keyboard kamu, sehingga USB HDD menjadi berwarna putih.
langkah selanjutnya, jadikan USB HDD sebagai
booting diurutan pertama, caranya tekan Tombol ( + ) pada keyboard kamu,
nanti USB HDD akan bergeser ke atas.
Namun jika kamu ingin booting dari CD, pilih
IDE CD, posisikan IDE CD pada urutan pertama
Jika sudah bergeser ke urutan paling atas,
simpan setting konfigurasi bios yang baru kamu lakukan, caranya klik pada tombol F10, Ketika muncul jendela
setup konfirmation, pilih [YES], lalu tekan enter, setelah itu komputer atau
laptop akan melakukan restart secara otomatis. Sekarang setting bios udah
bisa booting dari flashdisk, (atau booting dari CD jika IDE CD yang diletakkan
di urutan pertama)
SETING BIOS AMERICAN MEGATRENS
Untuk cara setting konfigurasi bios american
megatrends agar booting dari flashdisk tidak jauh berbeda dengan di bios
Pheonix, yang membuat berbeda hanyalah tampilan antar muka nya saja.
1. Masuk ke bios american megatrends
dengan tekan tombol DEL, akan tampak halaman utama bios seperti gambar di bawah
ini. Masuk ke halaman Boot dengan menekan tompol panah kanan pada keyboard
2. Pilih menu Boot Device Priority
dengan cara menekan tombol panah bawah pada keyboard, kemudian tekan enter
3. Lalu jadikan
pilihan [ removable device] menjadi urutan pertama, dengan cara menekan tombol
(+) pada keyboard kamu. Namun jika kamu ingin komputer booting dari CD, yang
diletakkan di urutan pertama adalah [CD/DVD]
4. Jika sudah, silahkan tekan tombol
F10 untuk menyimpan setting konfigurasi bios kamu.
oh iya, jangan lupa tombol (+) biasanya jadi
satu dengan tombol ( = ), jadi jangan lupa untuk bisa menekan tombol + harus
diikuti tombol SHIFT.
Semoga panduan tentang bagaimana cara setting
konfigirasi BIOS agar booting dari Flashdisk atau CD di atas cukup jelas dan
mudah dipahami.
0 Response to "Jenis Jenis BIOS dan Cara Pengaturan BIOS"
Post a Comment
Terima Kasih atas Kunjungan Anda. Mohon tinggalkan Kritik dan Saran Anda